BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
adalah investasi masa depan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas. Para pakar umumnya berpandangan bahwa pendidikan merupakan
proses pengembangan potensi individu, pewarisan budaya, dan interaksi antara
potensi individu dengan budaya lingkungannya.[1] Tujuan esensial pendidikan adalah demi
pengembangan potensi serta kemampuan peserta didik dalam rangka memelihara dan
meningkatkan martabat manusia (human dignity).[2]Yaitu,
manusia yang memiliki kecerdasan intelligence, spiritual, emotional untuk menjalani
kehidupannya dengan
bertanggung jawab, baik secara pribadi, sosial, maupun profesional.[3]Permasalahan
pendidikan selalu muncul bersamaan dengan perkembangan peningkatan kemampuan
siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan
kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu
merevisikurikulum yang sudah ada selaras dengan perkembangan zaman, demikian
pula dengan model pembelajaran yang diterapkan selalu mengalami perkembangan.[4]Suasana atau iklim belajar mengajar
harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa
untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui
bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam
kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang
dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru
dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut.[5]
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Bagaimana definisi portofolio?
b.
Bagaimana manfaat dan karakteristik penilaian portofolio?
c.
Bagaimana kelebihan dan kekurangan
penilaian portofolio?
d.
Bagaimana prosedur pelaksanaan penilaian portofolio?
C.
TUJUAN MASALAH
a.
Untuk mengetahui definisi
portofolio
b.
Untuk mengetahui manfaat dan karakteristik penilaian
portofolio
c.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio
d.
Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan penilaian portofolio
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI PORTOFOLIO
Pengertian Portofolio secara
etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang
berarti penuh atau lengkap. Secara terminology, Portofolio adalah kumpulan
karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari
usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Melalui
hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam
aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun keterampilan (psikomotorik)sebagai
bahan penilaian. Hasil karya yang dihasilkan bisa hasil karya yang dikerjakan
di dalam kelas atau bisa juga hasil kerja siswa yang dilakukan di luar kelas.
Hasil karya siswa itu kemudian dinamakan evidence, melalui evidence inilah
siswa dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kepada orang lain baik tentang
pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.[6]
Dewasa ini, model penilaian yang telah
diterapkan secara nasional adalah
Penilaian Berbasis Kelas/PBK (classroom-based assessment). Salah satu teknik pendekatannya yaitu dengan menggunakan portofolio. Teknik ini menjadi bagian integral dalam PBK daripada cara-cara tes tertulis (paper andpencil
test) yang biasa dilakukan oleh guru. Secara praktik, penilaian berbasis portofolio tidak banyak membandingkan
kemampuan hasil belajar seorang peserta didik dengan kemampuan hasil belajar
teman-temannya, melainkan hal itu dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya.[7]
Itulah sebabnya, evaluasi dalam
pembelajaran konstruktivistik sama sekali tidak bergantung pada bentuk assessment
yang menggunakan paper dan pencil test ataupun tes objektif. Bentuk-bentuk assessment yang digunakan sering disebut sebagai alternative assessment,seperti portofolio,
observasi proses, dinamika kelompok, studi
kasus, simulasi dan permainan,performance appraisal.
Portofolio bukanlah objek, melainkan perantara
penilaian oleh peserta didik dan guru
yang menggambarkan aktifitas dan proses.Yaitu,mendorong peserta didik untuk berdialog, merencanakan
tujuan, bekerjasama, memilih, membandingkan,
berbagi pengetahuan, mempertimbangkan, membuat keputusan dan tidak hanya mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya tetapi juga menguatkan dengan
argumentasi yang tepat. Dalam penilaian
portofolio, guru dalam kelas adalah pasangan dalam suatu tim dimana guru adalah seseorang yang memberikan
bantuan, memimpin dan melainkan
memberi petunjuk. Guru bukan sebagai pusat (teacher centered), melainkan peserta didiklah yang menjadi pusat
dalam proses belajar mengajar (student
centered). Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi untuk dalam mengambil keputusan yang didasari oleh
pengetahuan dan keaktifannya
sebagai anggota masyarakat.
Portofolio menyangkut usaha-usaha yang
dilakukan peserta didik, kemajuan dan prestasi yang dicapainya untuk suatu bidang
studi/tema/topik tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Koleksi bahan menunjukkan cakupan dan tingkat partisipasi (keaktifan belajar).
Adanya bahan-bahan yang benar-benar bermanfaat (meaningful) merupakan bukti
refleksi bahwa peserta didik bertangungjawab
atas kegiatan belajarnya, sekaligus
terpupuk kesadarannya.
Untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan atas cara-cara/kegiatan belajar yang ditempuhnya.
Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya peserta didik
berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan peserta
didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan
penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru
menentukan skornya.[8]
Martini
Jamaris mengungkapkan bahwa asesmen (penilaian) portofolio merupakan alat penilaian yang cocok
untuk anak usia dini karena dapat menilai
hasil belajar dari waktu ke waktu.
Portofolio
berbentuk berbagai
sajian-sajian dan unjuk kerja atau bukti
nyata dari hasil belajar anak.[9]
B.
PORTOFOLIO SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN
Pada
dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru
agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya
sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui
pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang
ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan
selanjutnya dituangkan secara penuhdalam tugas-tugasnya. Portofolio sebagai
model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan pekerjaan
peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut
panduan-panduan yangditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada
mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu sendiri. Portofolio biasanya
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dapat juga berupa karya
terpilih dari suatu kelas sucara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif
membuat kebijakan untuk mengatasi masalah.
C.
MANFAAT DAN KARAKTERISTIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Adapun manfaat penilaian
portofolio diantaranya adalah :
a.
Penilaian
portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan
siswa.
b.
Penilaian
portofolio merupakan penilaian yang autentik.
c.
Penilaian
portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada
pencapaian hasil yang lebih baik dan dapat belajar secara optimal tanpa merasa
tertekan.
d.
Penilaian
portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Penilaian portofolio
dapat mendorong orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran
siswa.[10]
Adapun juga beberapa karakteristik Portofolio, yaitu:
a. Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan
penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (continue) dalam usaha pencapaian
kompetensi pembelajaran.
b.
Mengukur
setiap prestasi siwa secara individual dan menyadar perbedaan diantara siswa.
c.
Merupakan
suatu pendekatan kerjasama.
d.
Mempunyai
tujuan untuk menilai diri sendiri.
e.
Memperbaiki
dan mengupayakan prestasi.
D.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki kelebihan,
diantaranya:
a.
Penilaian
portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh.
b.
Penilaian
portoolio apat menjamin akuntabilitas.
c.
Penilian
portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual.
d.
Penilaian
portofolio merupakan peniain yang terbuka.
e.
Penilaian
portofolio bersifat self-evaluation.
Di samping kelebihan, penilaian
portofolio juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a.
Penilaian
portofolio memerlukan waktu dan kerja keras
b.
Penilaian
portofolio memerlukan perubahan cara pandang.
c.
Penilaian
potofolio memerlukan perubahan gaya belajar.
E.
PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO
1.
Menentukan tujuan portofolio
Tahapan pertama dalam pelaksanaan penilaian portofolio
adalah merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Dengan tujuan yang jelas dan
terarah, akan memudahkan guru untuk mengelola pembelajaran. Penentuan
tujuan portofolio akan sangat membantu dalam menentukan evidence siswa
dan bagaimana proses evidence itu diperoleh sebagai bukti
bahwa siswa telah mencapai suatu kompetensi sesuai dengan rumusan kurikulum.
2. Penentuan
isi portofolio
Isi dan bahan portofolio merupakan tahapan selanjutnya
setelah menentukan tujuan. Isi dalam portofolio harus dapat menggambarkan
perkembangan kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi seperti yang
dirumuskan dalam kurikulum. Misalkan apabila tujuan penggunaan portofolio
adalah kemampuan anak dalam membuat sebuah karangan, maka isi portofolio adalah
perkembangan kemampuan anak mulai dari mengembangkan ide atau gagasan,
menentukan tema, menyusun kalimat, menyusun paragraph dan seterusnya hingga
penyusunan karangan secara utuh.
3. Menentukan kriteria dan format
penilaian.
Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok,
yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses
belajar misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan
menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian, dan lain
sebagainya. Sedangkan kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan
isi yang menggambakan kompetensi.
4. Pengamatan dan penentuan bahan
portofolio
Bahan portofolio biasanya hanya memuat evidence yang
dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang
terjadi. Oleh karena itu, sebelum ditentukan evidence mana yang dianggap dapat
dimasukkan ke dalam portofolio, terlebih dahulu perlu dilakukan pengamatan.
5. Menyusun dokumen portofolio
Manakala bahan-bahan portofolio telah ditentukan,
langkah selanjutnya adalah menyusun bahan itu dalam dokumen portofolio,
misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri, perlu dilengkapi identitas
siswa, mata pelajaran, daftar isi dokumen, dan isi dokumen beserta
komentar-komentar baik dari guru maupun orang tua.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pengertian Portofolio secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata,
yaitu port (singkatan
dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh
atau lengkap. Secara terminology, Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang
disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha
pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil
karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun
keterampilan (psikomotorik)sebagai bahan penilaian.
Adapun manfaat
penilaian portofolio diantaranya adalah : a) Penilaian portofolio dapat
memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa. b) Penilaian portofolio merupakan
penilaian yang autentik. c) Penilaian
portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada
pencapaian hasil yang lebih baik dan dapat belajar secara optimal tanpa merasa
tertekan. d) Penilaian
portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa juga dapat mendorong orang
tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa.
Adapun juga beberapa karakteristik Portofolio, yaitu: a) Merupakan hasil karya siswa yang
berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (continue)
dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran. b) Mengukur setiap prestasi siwa secara
individual dan menyadar perbedaan diantara siswa. c) Merupakan suatu pendekatan
kerjasama. d) Mempunyai
tujuan untuk menilai diri sendiri. e) Memperbaiki dan mengupayakan prestasi. f) Adanya keterkaitan antara penilaian
dan pembelajaran.
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki
kelebihan, diantaranya: a) Penilaian
portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh. b) Penilaian portoolio apat menjamin
akuntabilitas. c) Penilian
portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual. d) Penilaian portofolio merupakan
peniain yang terbuka. e) Penilaian
portofolio bersifat self-evaluation. Di samping kelebihan, penilaian portofolio juga
memiliki kelemahan, diantaranya: a) Penilaian
portofolio memerlukan waktu dan kerja keras. b) Penilaian portofolio memerlukan
perubahan cara pandang. c) Penilaian
potofolio memerlukan perubahan gaya belajar. d) Penilaian portofolio memerlukan
sistem pembelajaran.
Prosedur pelaksanaan penilaian portofolio adalah : 1.
Menentukan tujuan portofolio 2. Penentuan
isi portofolio 3.
Menentukan kriteria dan format penilaian. 4. Pengamatan dan penentuan bahan portofolio 5. Menyusun dokumen portofolio.
B.
KRITIK DAN SARAN
Dari makalah ini, kami selaku penyusun
sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Jadi saran, kritik, dan koreksi yang
dapat membangun untuk membantu sebagai perbaikan dan pembenahan sangat kami
harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen pengampu. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Kurikulum BerbasisKelas (Penilaian Kelas) (Jakarta:Pusat
KurikulumBalitbangdiknas, 2002)
Depdiknas, Model Penilaian Kelas KTSP Taman Kanak-kanak (Jakarta:
Pusat Kurikulum-Balitbangdiknas, 2006)
Esei-Esei, Azyumardi Azra, Intelektual
Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logo
WacanaIlmu,1998)
Fajar, Arnie 2004, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet: 5
Jamaris, Martini, Perkembangan
dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta:Grasindo,2006)
Langgulung, Hasan, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21 (Jakarta: PT
Pustaka Al-HusnaBaru,2003)
Munib, Ahmad, Pengantar
Ilmu Pendidikan, (semarang : UPT MKK UNNES, 2004)
Nazarudin, Manajemen Pembelajaran
Implementasi Konsep, Karakteristik Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di
Sekolah Umum, (Yogyakarta : Teras, 2007), Cet. 1
Sanjaya, Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 5
Suparno, Paul, dkk, Reformasi
Pendidikan; Sebuah Rekomendasi (Yogyakarta: Kanisius,2002)
Usman, Uzer Moh dan Lilis Setyawati, Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1993)
[1]HasanLanggulung, Pendidikan
Islam dalam Abad ke 21 (Jakarta: PT Pustaka Al-HusnaBaru,2003), hlm. 69-71.
[2]Paul Suparno, dkk, Reformasi
Pendidikan; Sebuah Rekomendasi (Yogyakarta: Kanisius,2002), hlm, 24.
[3]Azyumardi
Azra,Esei-Esei, Intelektual
Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logo WacanaIlmu,1998), hlm. 7.
[5]Moh Usman Uzer dan Lilis Setyawati, Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1993), hlm. 120.
[6] Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep,
Karakteristik Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum, (Yogyakarta : Teras, 2007), Cet. 1, hlm. 186.
[7]Depdiknas, Kurikulum
Berbasis Kelas(Penilaian Kelas) (Jakarta:Pusat KurikulumBalitbangdiknas, 2002),
hlm. 5.
[8]Depdiknas, Model Penilaian
Kelas KTSP Taman Kanak-kanak (Jakarta: Pusat Kurikulum-Balitbangdiknas, 2006), hlm.13.
[9] Martini Jamaris, Perkembangan
dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta:Grasindo,2006), hlm. 64.
[10] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 5, hlm. 195-196.
[12] Arnie Fajar,
Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, .....................................hlm. 91-92
[13] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi,........... hlm. 202-203.
0 komentar:
Posting Komentar