Dzikrulloh Warosulih SAW

BACALAH SELALU DI DALAM HATI ATAU DENGAN LISAN "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH" UNTUK DZIKIR KEPADA ALLOH WA ROSULIHI SAW

PROFIL WAHIDIYAH

PROFIL WAHIDIYAH

Fundamental :
  • Firman Alloh SWT surat Al-Ahzab ayat 56.
  • Hadits-hadist Nabi SAW. Antara lain H.R. Abu Ya’la dari Hasan bin Ali. Hadits shohih.

Karakteristik :
  • Jihadun-nafsi membebaskan diri dari syirik menuju sadar kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW.
  • Konsisten terhadap pembentukan akhlaq mulia.
  • Peduli terhadap berbagai permasalahan ummat, bangsa dan negara.
  • Inclusif (terbuka) secara global, boleh diamalkan oleh siapa saja tanpa pandang bulu.
  • Telah diijazahkan secara mutlak oleh Muallifnya.

Advantageous (manfa’at)
  • Kejernihan hati dan peningkatan daya sadar kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW.
  • Kemudahan dalam berbagai keperluan hidup (duniawi dan ukhrowi).

Perangkat Sistemik (Kelengkapan) :
  • Sholawat Wahidiyah. Ajaran Wahidiyah.
  • Lembaga Khidmah Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW)

Holistisitas (Keutuhan) :
Text Box: DEWAN PIMPINAN PUSAT
PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Sekretariat: Pesantren At-Tahdzib (PA) Rejoagung- Ngoro
JOMBANG 61473 (JAWA TIMUR)
Telp. (0354) 326720-326721 Fax. (0354) 326720
Website: www.wahidiyah.info, E-mail: dpp_psw@yahoo.co.id
  • Mengokohkan penerapan Iman, Islam, dan Ihsan secara utuh dan terpadu.


Hasil gambar untuk bismillah



إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.


"Bersholawat dan bersalamlah kepada-Ku, maka sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kamu berada”. (HR Abu Ya’la dari Hasan bin Ali. Shohih)


Visi Dan Misi Perjuangan Wahidiyah

Misi :
Perjuangan Wahidiyah adalah upaya lahiriyah dan bathiniyah untuk memperoleh kejernihan hati, ketenangan batin dan ketenteraman jiwa menuju sadar atau makrifat kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW dengan mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah sesuai dengan bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah.
Visi :
Perjuangan Wahidiyah mempunyai tujuan  terwujudnya keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir batin, matereil dan spirituil di dunia dan di akhirat bagi masyarakat ummat manusia seluruh dunia.



POFIL WAHIDIYAH

A. SHOLAWAT WAHIDIYAH
1.   Sholawat Wahidiyah adalah rangkaian doa-doa Sholawat Nabi SAW seperti tertulis dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk kaifiyah (cara dan adab / tatakrama) dalam mengamalkannya. Mulai disiarkan dan diamalkan sejak tahun 1963.
2.   Muallif Sholawat Wahidiyah adalah al-Mukarrom Kyiai Al-Haj Abdoel Madjid Ma’roef Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo, Desa Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur.
3.   Sholawat Wahidiyah berfaedah menjernihkan hati, dan ma’rifat (sadar) kepada Alloh dan Rosul-NYA SAW
4.    Alhamdulillah, bifadlillahi warohmatih wabisyafaa’ati Rosuulillahi SAW  mereka yang mengamalkan Sholawat Wahidiyah sesuai dengan bimbingan yang benar dikaruniai hati lebih jernih, batin lebih tenang, jiwa lebih tentram, makin bertambah banyak sadar kepada Alloh SWT (ma’rifat Billah) wa Rosuulihi SAW, disamping diberi kemudahan dalam berbagai keperluan.
5.   Sholawat Wahidiyah tidak termasuk dalam kategori jamiyah Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam arti “JALAN” menuju sadar kepada Alloh wa Rosuulihi SAW2.
6.   Mengamalkan Sholawat Wahidiyah tidak disertai syarat-syarat / ketentuan khusus yang mengikat, tetapi harus dengan adab (tatakrama): hudlur dan yakin kepada Alloh SUBHA, mahabbah dan ta’dhim kepada Rosululloh SAW.
7.   Sholawat Wahidiyah, seperti sholawat-sholawat yang lain, boleh diamalkan oleh siapa saja, tanpa syarat adanya sanad atau silsilah, karena sanad dari segala sholawat adalah Shohibus Sholawat itu sendiri, yakni Rosululloh SAW.
8.   Sholawat Wahidiyah telah diijazahkan secara mutlak oleh Muallifnya untuk diamalkan dan disiarkan dengan ikhlas (tanpa pamrih) dan bijaksana, kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dan golongan.
9.     Pengamalan Sholawat Wahidiyah disebut Mujahadah.
a.   Mujahadah 40 (empat puluh) hari.
Dilaksanakan oleh Pengamal pemula, dan dapat dilaksa-nakan ulang oleh para Pengamal Wahidiyah.
b.   Mujahadah Yaumiyah (harian).
Mujahadah yang dilaksanakan setiap hari oleh Peng-amal, baik secara perorangan atau berjama’ah.
c.   Mujahadah Keluarga.
Mujahadah yang dilaksanakan berjama’ah oleh seluruh anggota keluarga.
d.   Mujahadah Usbu’iyah (mingguan).
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap  seminggu sekali, oleh Pengamal se desa / kelurahan / kelompok / lingkungan. Penyelenggara dan penanggung-jawab Pengurus PSW Desa / Kelurahan.
e.  Mujahadah Syahriyah (bulanan / lapanan).
Mujahadah  yang  dilaksanakan  secara berjamaah setiap bulan sekali atau setiap selapan (35 hari) sekali, oleh Pengamal se-Kecamatan. Penyelenggara dan penang-gungjawab Pengurus PSW Kecamatan.
f.    Mujahadah Rubu’usanah (triwulan).
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap tiga bulan sekali, oleh Pengamal se Kabupaten / Kota. Penyelenggara dan penanggungjawab Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPC PSW).
g.   Mujahadah Nisfusanah (setengah tahunan).
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap 6 (enam) bulan sekali atau dua kali dalam setahun, oleh Pengamal se-Propinsi/Daerah Khusus / Daerah Istimewa.
Penyelenggara dan penanggungjawab Dewan Pimpinan Wilayah Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPW PSW).
h.   Mujahadah Kubro
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah ber-skala Nasional/Internasional pada setiap bulan Muharrom dan bulan Rojab. Penyelenggara dan penanggungjawab Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPP PSW).
i.    Mujahadah Khusus
Antara lain : Mujahadah Peningkatan, Mujahadah Kecer-dasan, Mujahadah Keamanan, Mujahadah Penyiaran, Mujahadah Waqtiyyah (insidentil dan momentil) ber-hubungan dengan adanya kejadian-kejadian penting, bersifat  lokal, regional, nasional dan internasional.



B.       AJARAN WAHIDIYAH

Dimaksud dengan AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah dan bathiniyah, berpe-doman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam melak-sanakan tuntunan Rosululloh SAW. Meliputi bidang iman, bidang islam dan bidang ihsan. Mencakup segi syari’ah, segi haqiqah dan segi akhlaq.
Disamping mengamalkan Sholawat Wahidiyah ini, supaya melatih hati menerapkan Ajaran Wahidiyah yang rumusannya adalah LILLAH BILLAH”, “LIRROSUL BIRROSUL dan ber-usaha melaksanakan :"YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH" dengan prinsip "TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA' FAL ANFA".
·       LILLAH :
Segala amal perbuatan apa saja, baik yang berhu-bungan langsung  dengan Alloh SWT dan Rosul-NYA, maupun yang ber-hubungan dengan masyarakat, dengan makhluq pada umumnya, baik yang bersifat wajib, yang sunnah atau yang mubah (wenang), asal bukan perbuatan yang merugikan / bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh SWT, melaksana-kannya supaya disertai niat dan tujuan mengabdikan diri kepada Alloh SWT Tuhan Yang Mahaesa dengan ikhlas tanpa pamrih ! (LILLAAHI TA’AALA) ”LAA ILAAHA ILLALLOOH” (Tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh SWT).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 (Tiada AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-KU) (Q.S. Adz-Dzaa-riyat : 56).
·   BILLAH:
Menyadari dan merasa senantiasa kapanpun dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir bathin, adalah ALLOH TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku diri kita memiliki kekuatan dan kemam-puan “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”
(Tiada daya dan kekuatan melainkan atas kehendak Alloh SWT (Billah).
·   LIRROSUL:
Disamping menerapkan Lillah seperti di atas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh SWT bukan perbuatan yang merugikan supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh SAW.


  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
  
“YAA AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU ATHII’ULLOHA WA-ATHII’URROSUULA WALAA TUBTHILUU A’MAALA-KUM”. (QS. Muhammad, 33)
(Hai orang-orang yang beriman (BILLAH), taatlah kepada Alloh SWT (LILLAH) dan taatlah kepada Rosul SAW (LIRROSUL), dan jangan-lah merusak amal-amalmu).


·   BIRROSUL:
Disamping sadar Billah seperti di atas, supaya juga menya-dari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak gerik dirinya lahir bathin (yang diridloi Alloh SWT) adalah karena syafa’at dan jasa Rosululloh SAW.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
WAMAA ARSALNAAKA ILLAA ROHMATAL LIL ‘AALAMIIN”. (QS. Al-Anbiyaa, 107)
(Dan tiadalah AKU mengutus Engkau (Muhammad) melain-kan sebagai rahmat bagi seluruh alam)
Penerapan LILLAH BILLAH dan LIRROSUL BIRROSUL seperti di atas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat “ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR-ROSUULULLOH”.
·   YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH :
Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban, melak-sanakan kewajiban tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Alloh wa Rosuululihi SAW maupun kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat di segala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya.
·   TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’
Di dalam melaksanakan kewajiban - kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting (AHAMMU). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya (ANFA’U). Hal-hal yang berhubu-ngan kepada Alloh SWT wa Rosuululihi SAW terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “AHAMMU” (lebih penting). Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang ANFA’U (lebih bermanfaat).



C.       PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH (PSW)

1.     Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) adalah satu-satunya lembaga khidmah (organisasi) yang didirikan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah pada tahun 1964 untuk waktu yang tidak terbatas, ditugasi mengatur kebijaksanaan dan memimpin pelaksanaan serta bertanggungjawab mengenai pengamalan, penyiaran, pembinaan dan pendidikan Wahi-diyah sesuai bimbingan Muallif.
2.      Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) telah memenuhi UU No. 8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, dan telah menerima Surat keterangan terdaftar di Kemendagri, nomor : 172/D.III.3/II/2011.
3.      Penyiar Sholawat Wahidiyah sebagai organisasi berbadan Hukum terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan KEPUTUSAN MENKUM-HAM RI Nomor : AHU-138. AH.01.06 tahun 2011.
4.     Sholawat Wahidiyah, Ajaran Wahidiyah dan Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) sudah diadakan pengecekan oleh Kejaksaan Agung melalui Kejaksaan Negeri Kediri dengan suratnya tanggal 19 Maret 1970 Nomor : B-224/C-I III/70 perihal : Pusat. Pengekliran dan Pengecekan adanya Penyiar Sholawat Wahidiyah
5.     Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah telah diada-kan penelitian oleh BAKOR PAKEM TINGKAT I JAWA TIMUR, dan telah diijinkan untuk disebarluaskan / disiarkan kepada masyarakat umum, sesuai surat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 17 Juli 1978 Nomor : B-1161/1.5.1.1/1978 yang disebut dalam surat KASI POLKAM an. Asisten I/Intel an. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 16 Desember 1978 Nomor : B-1981/K/5.3.1/12/1978.
6.     Penyiar Sholawat Wahidiyah telah menerima rekomendasi dari Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur, dengan nomor Kw.13.1/4/HM.00/540/2012 tanggal 1 Februari 2012.
7.     Sholawat Wahidiyah telah diadakan pendataan oleh BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BADAN LITBANG AGAMA) DEPARTEMEN AGAMA RI Jakarta dan telah dikeluarkan tanggapan bahwa Sholawat Wahidiyah tidak termasuk “ISLAM JAMAAH”, sesuai surat KEPALA PUSLITBANG I An. KEPALA BADAN LITBANG AGAMA Nomor : P.II/3/294/1271/79 tanggal 5 Nopember 1979.
8.     Lambang Penyiar Sholawat Wahidiyah adalah tulisan huruf Arab diambil dari Ayat Al-Qur’an berbunyi : FAFIRRUU ILALLOOH berwarna putih di atas dasar warna hitam berbentuk bulat telor dikelilingi 8 buah garis lengkung.
Hasil gambar untuk lambang psw

9.   Managerial Leadership PSW.
a.    Konsisten menerapkan firman Alloh SWT dalam Al Qur’an Surah Ali Imron Ayat 159 :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُوْا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَا وِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ المُتَوَكِّلِيْنَ.

 “Maka dengan sebab rahmat dari Alloh-lah Engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Dan sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, niscaya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, ma'af-kanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila Engkau telah membulat-kan tekad (mengambil keputusan), maka bertawakkallah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya !”.
b.   Kedaulatan tertinggi dalam organisasi PSW ada pada Musyawarah Kubro Wahidiyah yang diadakan setiap 5 tahun sekali.
10. Setelah Muallif Sholawat Wahidiyah wafat pada tanggal 7 Maret 1989, selain organisasi PSW yang didirikan oleh Muallif, muncul kelompok-kelompok wahidiyah yang tidak sesuai dengan bimbingan Muallif. Keberadaan dan kegiatan mereka di luar tanggung jawab PSW.
11. Mulai tanggal 10 Maret 1996 kantor Sekretariat dan segala kegiatan Penyiar Sholawat Wahidiyah Pusat dipindahkan dari Kedonglo – Kediri ke Pesantren At-Tahdzib (P.A) Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. (Dasar : Surat Keputusan PSW Pusat No. 06.SK/PSWP-XXXIII/III/’96).

LEGALITAS PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH (PSW)
Terdaftar di :

= Kementerian Dalam Negeri RI dengan SKT Nomor : 172/D.III.3/II/2011.
= Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan Keputusan MENKUM-HAM RI Nomor : AHU-138. AH.01.06 tahun 2011.


0 komentar:

Posting Komentar