jangan lupa tinggalkan komentar

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

pemandangan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Dzikrulloh Warosulih SAW

BACALAH SELALU DI DALAM HATI ATAU DENGAN LISAN "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH" UNTUK DZIKIR KEPADA ALLOH WA ROSULIHI SAW

8.10.15

MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO ( Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan  adalah investasi masa depan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Para pakar umumnya berpandangan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan potensi individu, pewarisan budaya, dan interaksi antara potensi individu dengan budaya lingkungannya.[1] Tujuan esensial pendidikan adalah demi pengembangan potensi serta kemampuan peserta didik dalam rangka memelihara dan meningkatkan martabat manusia (human dignity).[2]Yaitu, manusia yang memiliki kecerdasan intelligence, spiritual, emotional untuk menjalani kehidupannya dengan bertanggung jawab, baik secara pribadi, sosial, maupun profesional.[3]Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan perkembangan peningkatan kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu merevisikurikulum yang sudah ada selaras dengan perkembangan zaman, demikian pula dengan model pembelajaran yang diterapkan selalu mengalami perkembangan.[4]Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut.[5]
B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana definisi portofolio?
b.      Bagaimana manfaat dan karakteristik penilaian  portofolio?
c.       Bagaimana kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio?
d.      Bagaimana prosedur pelaksanaan penilaian portofolio? 
C.    TUJUAN MASALAH
a.       Untuk mengetahui definisi portofolio
b.      Untuk mengetahui manfaat dan karakteristik penilaian  portofolio
c.       Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio
d.      Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan penilaian portofolio

   
BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI PORTOFOLIO
Pengertian Portofolio secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Secara terminology, Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun keterampilan (psikomotorik)sebagai bahan penilaian. Hasil karya yang dihasilkan bisa hasil karya yang dikerjakan di dalam kelas atau bisa juga hasil kerja siswa yang dilakukan di luar kelas. Hasil karya siswa itu kemudian dinamakan evidence, melalui evidence inilah siswa dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kepada orang lain baik tentang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.[6]
Dewasa ini, model penilaian yang telah diterapkan secara nasional adalah Penilaian Berbasis Kelas/PBK (classroom-based assessment). Salah satu teknik pendekatannya yaitu dengan menggunakan portofolio. Teknik ini menjadi bagian integral dalam PBK daripada cara-cara tes tertulis (paper andpencil test) yang biasa dilakukan oleh guru. Secara praktik, penilaian berbasis portofolio tidak banyak membandingkan kemampuan hasil belajar seorang peserta didik dengan kemampuan hasil belajar teman-temannya, melainkan hal itu dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya.[7]
Itulah sebabnya, evaluasi dalam pembelajaran konstruktivistik sama sekali tidak bergantung pada bentuk assessment yang menggunakan paper dan pencil test ataupun tes objektif. Bentuk-bentuk assessment yang digunakan sering disebut sebagai alternative assessment,seperti portofolio, observasi proses, dinamika kelompok, studi kasus, simulasi dan permainan,performance appraisal.
Portofolio bukanlah objek, melainkan perantara penilaian oleh peserta didik dan guru yang menggambarkan aktifitas dan proses.Yaitu,mendorong peserta didik untuk berdialog, merencanakan tujuan, bekerjasama, memilih, membandingkan, berbagi pengetahuan, mempertimbangkan, membuat keputusan dan tidak hanya mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya tetapi juga menguatkan dengan argumentasi yang tepat. Dalam penilaian portofolio, guru dalam kelas adalah pasangan dalam suatu tim dimana guru adalah seseorang yang memberikan bantuan, memimpin dan melainkan memberi petunjuk. Guru bukan sebagai pusat (teacher centered), melainkan peserta didiklah yang menjadi pusat dalam proses belajar mengajar (student centered). Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi untuk dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat.
Portofolio menyangkut usaha-usaha yang dilakukan peserta didik, kemajuan dan prestasi yang dicapainya untuk suatu bidang studi/tema/topik tertentu dalam jangka waktu tertentu. Koleksi bahan menunjukkan cakupan dan tingkat partisipasi (keaktifan belajar). Adanya bahan-bahan yang benar-benar bermanfaat (meaningful) merupakan bukti refleksi bahwa peserta didik bertangungjawab atas kegiatan belajarnya, sekaligus terpupuk kesadarannya. Untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan atas cara-cara/kegiatan belajar yang ditempuhnya.
Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru menentukan skornya.[8]
Martini Jamaris mengungkapkan bahwa asesmen (penilaian) portofolio merupakan alat penilaian yang cocok untuk anak usia dini karena dapat menilai hasil belajar dari waktu ke waktu.
Portofolio berbentuk berbagai sajian-sajian dan  unjuk kerja atau bukti nyata dari hasil belajar anak.[9]
B.     PORTOFOLIO SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN
Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuhdalam tugas-tugasnya. Portofolio sebagai model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yangditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu sendiri. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari suatu kelas sucara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk mengatasi masalah.
C.    MANFAAT DAN KARAKTERISTIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Adapun manfaat penilaian portofolio  diantaranya adalah :
a.      Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa.
b.        Penilaian portofolio merupakan penilaian yang autentik.
c.       Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan dapat belajar secara optimal tanpa merasa tertekan.
d.      Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Penilaian portofolio dapat mendorong orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa.[10]
Adapun juga beberapa karakteristik Portofolio, yaitu:
a.       Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (continue) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran.
b.      Mengukur setiap prestasi siwa secara individual dan menyadar perbedaan diantara siswa.
c.       Merupakan suatu pendekatan kerjasama.
d.      Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri.
e.       Memperbaiki dan mengupayakan prestasi.
f.       Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.[11]
D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki kelebihan, diantaranya:
a.      Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh.
b.      Penilaian portoolio apat menjamin akuntabilitas.  
c.       Penilian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual.
d.      Penilaian portofolio merupakan peniain yang terbuka.
e.      Penilaian portofolio bersifat self-evaluation.
Di samping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a.      Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras
b.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang.
c.       Penilaian potofolio memerlukan perubahan gaya belajar.
d.      Penilaian portofolio memerlukan sistem pembelajaran.[12]
E.     PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO
            1. Menentukan tujuan portofolio
Tahapan pertama dalam pelaksanaan penilaian portofolio adalah merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Dengan tujuan yang jelas dan terarah, akan memudahkan guru untuk mengelola pembelajaran. Penentuan tujuan portofolio akan sangat membantu dalam menentukan evidence siswa dan bagaimana proses evidence itu diperoleh sebagai bukti bahwa siswa telah mencapai suatu kompetensi sesuai dengan rumusan kurikulum.
2.      Penentuan isi portofolio
Isi dan bahan portofolio merupakan tahapan selanjutnya setelah menentukan tujuan. Isi dalam portofolio harus dapat menggambarkan perkembangan kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Misalkan apabila tujuan penggunaan portofolio adalah kemampuan anak dalam membuat sebuah karangan, maka isi portofolio adalah perkembangan kemampuan anak mulai dari mengembangkan ide atau gagasan, menentukan tema, menyusun kalimat, menyusun paragraph dan seterusnya hingga penyusunan karangan secara utuh.
3. Menentukan kriteria dan format penilaian.
Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses belajar misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian, dan lain sebagainya. Sedangkan kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambakan kompetensi.
4. Pengamatan dan penentuan bahan portofolio
Bahan portofolio biasanya hanya memuat evidence yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, sebelum ditentukan evidence mana yang dianggap dapat dimasukkan ke dalam portofolio, terlebih dahulu perlu dilakukan pengamatan.
5. Menyusun dokumen portofolio
Manakala bahan-bahan portofolio telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun bahan itu dalam dokumen portofolio, misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri, perlu dilengkapi identitas siswa, mata pelajaran, daftar isi dokumen, dan isi dokumen beserta komentar-komentar baik dari guru maupun orang tua.[13]
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pengertian Portofolio secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Secara terminology, Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun keterampilan (psikomotorik)sebagai bahan penilaian.
Adapun manfaat penilaian portofolio  diantaranya adalah : a) Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa. b)  Penilaian portofolio merupakan penilaian yang autentik. c) Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan dapat belajar secara optimal tanpa merasa tertekan. d) Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa juga dapat mendorong orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa.
Adapun juga beberapa karakteristik Portofolio, yaitu: a) Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (continue) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran. b) Mengukur setiap prestasi siwa secara individual dan menyadar perbedaan diantara siswa. c) Merupakan suatu pendekatan kerjasama. d) Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri. e) Memperbaiki dan mengupayakan prestasi. f) Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki kelebihan, diantaranya: a) Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh. b) Penilaian portoolio apat menjamin akuntabilitas.  c) Penilian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual. d) Penilaian portofolio merupakan peniain yang terbuka. e) Penilaian portofolio bersifat self-evaluation. Di samping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan, diantaranya: a) Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras. b) Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang. c) Penilaian potofolio memerlukan perubahan gaya belajar. d) Penilaian portofolio memerlukan sistem pembelajaran.
Prosedur pelaksanaan penilaian portofolio adalah : 1. Menentukan tujuan portofolio 2. Penentuan isi portofolio 3. Menentukan kriteria dan format penilaian. 4. Pengamatan dan penentuan bahan portofolio 5. Menyusun dokumen portofolio.

B.     KRITIK DAN SARAN
Dari makalah ini, kami selaku penyusun sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Jadi saran, kritik, dan koreksi yang dapat membangun untuk membantu sebagai perbaikan dan pembenahan sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen pengampu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, Kurikulum BerbasisKelas (Penilaian Kelas) (Jakarta:Pusat KurikulumBalitbangdiknas, 2002)
Depdiknas, Model Penilaian Kelas KTSP Taman Kanak-kanak (Jakarta: Pusat Kurikulum-Balitbangdiknas, 2006) 
Esei-Esei, Azyumardi Azra, Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logo WacanaIlmu,1998)
Fajar, Arnie 2004, Portofolio dalam Pembelajaran IPS,  (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet: 5
Jamaris, Martini, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta:Grasindo,2006)
Langgulung, Hasan, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21 (Jakarta: PT Pustaka Al-HusnaBaru,2003)
Munib, Ahmad, Pengantar Ilmu Pendidikan, (semarang : UPT MKK UNNES, 2004)
Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum, (Yogyakarta : Teras, 2007), Cet. 1
Sanjaya, Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2011),  Cet. 5
Suparno, Paul, dkk, Reformasi Pendidikan; Sebuah Rekomendasi (Yogyakarta: Kanisius,2002)
Usman, Uzer Moh dan Lilis Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1993)

[1]HasanLanggulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21 (Jakarta: PT Pustaka Al-HusnaBaru,2003), hlm. 69-71.
[2]Paul Suparno, dkk, Reformasi Pendidikan; Sebuah Rekomendasi (Yogyakarta: Kanisius,2002),  hlm, 24.
[3]Azyumardi Azra,Esei-Esei, Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logo WacanaIlmu,1998), hlm. 7.
[4]Ahmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (semarang : UPT MKK UNNES, 2004), hlm.29.
[5]Moh Usman Uzer dan Lilis Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1993), hlm. 120.
[6]  Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum, (Yogyakarta : Teras, 2007), Cet. 1, hlm. 186.

[7]Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kelas(Penilaian Kelas) (Jakarta:Pusat KurikulumBalitbangdiknas, 2002), hlm. 5.
[8]Depdiknas, Model Penilaian Kelas KTSP Taman Kanak-kanak (Jakarta: Pusat Kurikulum-Balitbangdiknas, 2006),  hlm.13.
[9] Martini Jamaris, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta:Grasindo,2006), hlm. 64.
[10]  Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2011),  Cet. 5, hlm. 195-196.

[11] Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, .................................. hlm. 91-92
[12] Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, .....................................hlm. 91-92

[13] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,........... hlm. 202-203.