Meninggalkan
shalat adalah perkara yang teramat bahaya. Di dalam berbagai dalil disebutkan
berbagai ancaman yang sudah sepatutnya membuat seseorang khawatir jika sampai
lalai memperhatikan rukun Islam yang mulia ini. Tulisan kali ini akan
mengutarakan bahaya meninggalkan shalat menurut dalil-dalil Al Qur’an secara
khusus.
Dalil Pertama
Firman Allah Ta’ala,
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ
كَالْمُجْرِمِينَ (35)
“Maka apakah patut Kami
menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang
kafir) ?” (Q.S. Al Qalam [68] : 35)
hingga ayat,
يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ
إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ (42) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ
ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ (43)
“Pada hari betis disingkapkandan
mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan)
pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan
sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam
keadaan sejahtera.”
Dari ayat di
atas, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia
tidak menjadikan orang muslim seperti orang mujrim(orang yang
berbuat dosa). Tidaklah pantas menyamakan orang muslim dan orang mujrim dilihat dari hikmah Allah dan hukum-Nya.
Kemudian Allah
menyebutkan keadaan orang-orang mujrim yang
merupakan lawan dari orang muslim. AllahTa’ala berfirman
(yang artinya),”Pada hari betis disingkapkan”.
Yaitu mereka (orang-orang mujrim) diajak untuk
bersujud kepada Rabb mereka, namun antara mereka dan Allah terdapat penghalang.
Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana orang-orang muslim sebagai hukuman
karena mereka tidak mau bersujud kepada-Nya bersama orang-orang yang shalat di
dunia.
Maka hal ini
menunjukkan bahwa orang-orang yang meninggalkan shalat akan bersama dengan
orang kafir dan munafik. Seandainya mereka adalah muslim, tentu mereka akan
diizinkan untuk sujud sebagaimana kaum muslimin diizinkan untuk sujud.
Dalil Kedua
Allah Ta’ala berfirman,
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ
عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)
“Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”
(QS. Al Maa’un [107] : 4-5)
Sa’ad bin Abi
Waqash, Masyruq bin Al Ajda’, dan selainnya mengatakan, ”Orang tersebut adalah
orang yang meninggalkannya sampai keluar waktunya.”
Dalil Ketiga
Firman Allah ‘Azza wa Jalla,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا
الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (59) إِلَّا
مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.”
(QS. Maryam : 59)
·
Firman Alloh
"
أَضَاعُوا الصَّلَاةَ"
menurut beberapa ulama' kalimah tersebut mengandung beberapa makna, diantaranya
dalah sebagai berikut :
1.
Tidak Meyakini
sholat itu wajib
2.
Meniggalakn sholat
dan tidak menjaganya
3.
Meremehkan sholat
setelah melakukaannya dengan ghibah (nggrasani) dan riya'
4.
Meremehkannya dengan
meninggalkan syarat rukunnya serta waktu sholat
5.
Meninggalkannya
dengan tidak mengqodhonya.
Intinya adalah bahwa أَضَاعُوا الصَّلَاةَ
itu maknanya adalah orang yang meningglakan sholat.
Firman Alloh SWT ‘غَيًّا’ juga ada beberapa makna :
1. Bengawan di neraka
jahannam yang sangat dalam, sangat panas dan busuk rasanya. Jikalau ditimpakan
satu tetes saja kedunia maka seluruh penghuni dunia akan mati.
2. Jurang di neraka jahannam, dimana alloh telah menjaganya
tiap hari dengan panas 1000 kali.
3. Jurang yang mengalir darah dan nanah
Intinya, bahwa ‘غَيًّا’ dalam ayat tersebut adalah neraka
Jahannam yang disiapkan untuk orang-orang yang meniggalkan sholat.
Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah mengatakan,”kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal
saleh”. Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mu’min,
tentu dia tidak dimintai taubat untuk beriman.
Hikayah
Ada seorang رجل yang berjalan dihutan dengan ditemani oleh syaitan. Rojul tersebut tidak
sholat 5 waktu (subuh, dhuhur, asar, maghrib dan isya’) dalam satu hari. Tatkala dating waktu malam,
waktu untuk tidur, rojul tersebut berkehendak / berkeinginan untuk tidur. Mengetahui
demikian syaitan lari menjauh dari rojul tersebut. Kemudian rojul tersebut
betanya :
Rojul : Mengapa kamu
lari menjauh dari ku ?
Syaitan :
Aku telah durhaka kepada Alloh
SWT satu kali dalam sepanjang umurku maka Alloh SWT melaknatku. Sedangkan kamu
durhaka kepada Alloh SWT 5 kali dalam satu hari. Maka aku takut kepada-Nya.
Alloh SWT akan marah dan menyiksamu dan memaksaku bersamamu sebab durhakamu.
Hikmah dari hikayat ini adalah bahwa syaitan itu dilaknat oleh Alloh SWT sebab
hanya melakukan durhaka (tidak taat) kepada-Nya cuman satu kali dalam umurnya. Adapun
manusia berani durhaka kepada-Nya sampai 5 kali dalam satu hari. Sehingga syaitan
takut terhadap murka Alloh ditambahkan kepada syaitan.
Hadis
Dalam sebuah hadis, beliau Rosululloh SAW bersabda :
Dalam sebuah hadis, beliau Rosululloh SAW bersabda :
“Barang siapa nggegampang sholat jamaah, maka Alloh akan memberikan
12 cobaan. Yang 3 diberikan di dunia, 3 diberikan saat maut, 3 diberikan di
qubur dan 3 lagi diberikan di yaumil qiyamah.
Adapun tiga di dunia = 1) Alloh menghilangkan / menganggkat barokah kerja
dan rizkinya.
2) Mencopot cahaya sholihin.
3) Dibendhoni (dibenci) dalam hati orang-orang mukmin
Adapun tiga saat maut = 1) Dicabut ruhnya dalam keadaan sangat haus
walaupun minum air sungai.
2) Terasa berat saat mencabut ruhnya
3) Rasa takut kehilangan iman. Na’udzubillah
Adapun tiga di dalam qubur = 1) Dirupekake
(sulit) dari pertanyaan malaikat munkar nakir
2)
Quburnya sangat gelap
3)
Disempitkan quburnya sampek igowekase kumpul
Adapun tiga di hari qiyamah = 1) Disulitkan hisabnya
2)
Dibenci oleh tuhannya
3)
Alloh menyiksanya dalam neraka. Na’udzubillah
Demikianlah kurang lebih, semoga kita selalu diberi hidayah, taufik dan
ampuna Alloh yang sempurna. Syafaat tarbiyah beliau Rosululloh SAW serta
barokah karomah, doa restu para kekasih Alloh. Yang sehingga kita dapat
menjalankan ibadah sholat dengan baik dan benar. Akhirnya segala salah dan
khilaf kami minta maaf yang sebesar-besarnya. Dan kritik dan saran yang
membangun kami harapkan. Terimakasih. Wallohu a’lam.
alhamdulillah.. smoga bermanfaat bos..
BalasHapus