Dzikrulloh Warosulih SAW

BACALAH SELALU DI DALAM HATI ATAU DENGAN LISAN "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH" UNTUK DZIKIR KEPADA ALLOH WA ROSULIHI SAW

16.3.15

GHOSOP DAN MENCURI

Bismillahirrohmanirrohim.

Sebagaimana yang kita sadari bahwa dalam tholabul ilmi itu harus senantiasa menjaga diri dari segala sesuatu yang dilarang oleh aturan agam maupun tatatertib pondok pesantren. Pengaruh kemaksiatan terhadap terhalangnya ilmu pernah terbukti menimpa Imam Syafi’i. hal ini terlihat dari pengaduan Imam Syafi’i kepada salah seorang gurunya yang bernama Syaikh Waki’. Kisah ini diceritakan Imam Syafi’i dalam sebuah syair berikut:

شَكَوْتُ إِلَىْ وَكِيْـعٍ سُوْءَ حِفْظِيْ               فَأَرْشَـدَ نِيْ إِلَىْ تَـرْكِ اْلمَعَـاصِيْ
وقَالَ: اعْلَمْ بِأَنَّ الْعِلْمَ نُـــــوْرٌ          وَفَضْلُ اللهِ لاَ يُؤْتاَهُ عَـاصِ

Aku mengadu kepada guruku bernama Waqi’, tentang jeleknya hafalanku, maka ia memberikan petunjuk kepadaku agar meninggalkan kemaksiatan. Karena sesungguhnya ilmu itu  adalah  cahaya, dan cahaya Allah itu tidak akan diberikan kepada  orang yang berbuat maksiat”

Termasuk dalam kategori maksiat adalah  ghosop dan maling. Ghosop dan maling/mencuri adalah perbuatan dosa besar.  Inilah kaidah mendasar yang harus kita jadikan barometer dalam bermu’amalah. Allah berfirman :  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu…” [an Nisa/4 : 29].
Diantaranya akibatnya adalah :

1.    Doanya tertolak.

Menggunakan barang ghosopan apalagi barang curian, baik digunakan untuk ibadah sholat, mujahadah, ngaji, sekolah dan lain-lain maka doanya tidak dikabulkan oleh Alloh SWT.
Rasulullah telah menyebutkan sebuah kisah. Yaitu seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sampai keadaannya menjadi kusut dan berdebu, kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa “ya Rabbi, ya Rabbi,” akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dikenyangkan dari yang haram. Lantas, bagaimana mungkin doanya bisa dikabulkan?! [HR Muslim].

2.    Dibakar Api Neraka

“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).”(HR Muslim)

3.    Beban Berat di Akhirat
Hal ini terjadi karena membawa hutang yang akan dimintai petanggungjawaban.

Dikisahkan, ada seseorang yang bertanya di hadapan Rasulullah :  “Wahai, Rasulullah. Bagaimana menurut engkau bila aku terbunuh fi sabilillah, apakah dosa-dosaku terhapuskan?” Maka Rasulullah menjawab: “Tentu, bila engkau bersabar dan hanya mengharapkan pahala, terus melangkah maju dan tidak surut mundur, kecuali jika engkau mempunyai hutang. Sesungguhnya Jibril telah mengatakan yang demikian itu kepadaku”. [HR Muslim]

4.    Hidupnya tidak akan tenang dan bahagia.

5.    Mendapatkan kecaman dari sipemilik barang / yang didzolimi
Ingat bahwasanya
"ثَلاَثَةٌ لاَ تُرُدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ، وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ، وَيَقُوْلُ لَهَا الرَّبُّ : وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ َلأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ".

“Ada tiga orang yang doanya tidak akan tertolak : “Orang yang berpuasa hingga dia berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang terzalimi, Allah akan angkat doa-doa tersebut di atas awan dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, kemudian Allah berfirman : “Demi keperkasaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku pasti akan tolong kamu walau pun setelah melalui suatu masa“. (H.R. Ahmad)

6.    Dan masih banyak lagi. 

Akhirnya, semoga kita semua senantiasa diberi hidayah dan taufi Alloh yang sempurna, Syafaat rosululloh SAW dan doa restu para auliya’ Alloh. Yang sehingga kita semua dapat menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama.  Mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kita hindari sejauh-jauhnya jalan-jalan yang diharamkan. Dan tidak ada kebenaran, kecuali datang dari Allah dan RasulNya. Wallahu a’lam. (MY)

0 komentar:

Posting Komentar