Bismillahirrohmanirrohim.
Sebagaimana
yang kita sadari bahwa dalam tholabul ilmi itu harus senantiasa menjaga diri
dari segala sesuatu yang dilarang oleh aturan agam maupun tatatertib pondok
pesantren. Pengaruh kemaksiatan
terhadap terhalangnya ilmu pernah terbukti menimpa Imam Syafi’i. hal ini
terlihat dari pengaduan Imam Syafi’i kepada salah seorang gurunya yang bernama Syaikh
Waki’. Kisah ini diceritakan Imam Syafi’i dalam sebuah syair berikut:
شَكَوْتُ إِلَىْ وَكِيْـعٍ سُوْءَ
حِفْظِيْ فَأَرْشَـدَ
نِيْ إِلَىْ تَـرْكِ اْلمَعَـاصِيْ
وقَالَ: اعْلَمْ بِأَنَّ الْعِلْمَ
نُـــــوْرٌ وَفَضْلُ
اللهِ لاَ يُؤْتاَهُ عَـاصِ
Aku
mengadu kepada guruku bernama Waqi’, tentang jeleknya hafalanku, maka ia
memberikan petunjuk kepadaku agar meninggalkan kemaksiatan. Karena sesungguhnya
ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah itu tidak akan
diberikan kepada orang yang berbuat maksiat”
Termasuk dalam
kategori maksiat adalah ghosop
dan maling. Ghosop dan maling/mencuri adalah perbuatan dosa besar. Inilah kaidah mendasar yang harus kita jadikan
barometer dalam bermu’amalah. Allah berfirman : “Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di
antara kamu…” [an Nisa/4 : 29].
Diantaranya akibatnya adalah :
1.
Doanya tertolak.
Menggunakan barang ghosopan apalagi barang curian, baik digunakan untuk ibadah sholat, mujahadah, ngaji, sekolah dan lain-lain maka doanya tidak dikabulkan oleh Alloh SWT.
Rasulullah telah menyebutkan sebuah kisah. Yaitu seorang
laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sampai keadaannya menjadi kusut
dan berdebu, kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa “ya
Rabbi, ya Rabbi,” akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram, dikenyangkan dari yang haram. Lantas, bagaimana mungkin doanya bisa
dikabulkan?! [HR Muslim].
2.
Dibakar Api Neraka
“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka
Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah
seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya,
meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).”(HR Muslim)
3.
Beban Berat di Akhirat
Hal ini terjadi karena membawa hutang yang akan dimintai petanggungjawaban.
Dikisahkan, ada seseorang yang bertanya di hadapan Rasulullah :
“Wahai, Rasulullah. Bagaimana menurut engkau bila aku terbunuh fi sabilillah,
apakah dosa-dosaku terhapuskan?” Maka Rasulullah menjawab: “Tentu, bila engkau
bersabar dan hanya mengharapkan pahala, terus melangkah maju dan tidak surut
mundur, kecuali jika engkau mempunyai hutang. Sesungguhnya Jibril telah
mengatakan yang demikian itu kepadaku”. [HR Muslim]
4.
Hidupnya tidak akan tenang dan bahagia.
5.
Mendapatkan kecaman dari sipemilik barang / yang didzolimi
Ingat bahwasanya
"ثَلاَثَةٌ لاَ تُرُدُّ
دَعْوَتُهُمْ : اَلصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ، وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ
السَّمَاءِ، وَيَقُوْلُ لَهَا الرَّبُّ : وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ َلأَنْصُرَنَّكَ
وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ".
“Ada tiga orang yang doanya tidak akan tertolak : “Orang yang
berpuasa hingga dia berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang terzalimi,
Allah akan angkat doa-doa tersebut di atas awan dan dibukakan untuknya
pintu-pintu langit, kemudian Allah berfirman : “Demi keperkasaan-Ku dan
keagungan-Ku, Aku pasti akan tolong kamu walau pun setelah melalui suatu masa“. (H.R. Ahmad)
6.
Dan masih banyak lagi.
Akhirnya, semoga
kita semua senantiasa diberi hidayah dan taufi Alloh yang sempurna, Syafaat
rosululloh SAW dan doa restu para auliya’ Alloh. Yang sehingga kita semua dapat
menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama. Mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Kita hindari sejauh-jauhnya jalan-jalan yang diharamkan. Dan tidak ada
kebenaran, kecuali datang dari Allah dan RasulNya. Wallahu a’lam. (MY)
0 komentar:
Posting Komentar