Dzikrulloh Warosulih SAW

BACALAH SELALU DI DALAM HATI ATAU DENGAN LISAN "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH" UNTUK DZIKIR KEPADA ALLOH WA ROSULIHI SAW

17.3.15

REMAJA & PROBLEMATIKANYA

Hasil gambar untuk REMAJA & PROBLEMATIKANYAREMAJA & PROBLEMATIKANYA

MUQODDIMAH

Remaja adalah kata yang paling indah yang sangat didambakan bagi kaumnya, tak seorangpun berbangga hati bila dia telah menginjak masa remaja, remaja adalah saat yang paling indah, sebab usia remaja adalah puncak keemasan dalam hidup. Sweet seven Teen adalah usia emas bagi remaja putri dia merasa hidup yang sebenarnya setelah usia itu terlalu baginya. Mimpi-mimpi indah terbayang buat dia, seolah dunia ini miliknya. Demikian juga Sweet Twenty Tree adalah usia keemasan  bagi kaum remaja putra, hayalan surgawi selalu menghantui kehidupanya, rasa sebenarnya dalam hidup sangat terasa baginya, sehingga selalu merasa bahwa hidup adalah indah dan keindahan.
Nafsu keremajaan diikuti dengan bebas, seolah tak terintai oleh neraka, itulah birahi dalam pubertas keremajaan selalu mendominasi pola kehidupannya, sehingga selalu menolak norma tatak krama, bersalaman tangan kuno, itu kata dia, maka dipilihlah cara moderen “ciuman”.  Taat kepada orang tua, tidak lagi sebagai ibadah, tapi dianggapnya penghalang kemauan bagi dia maka tak perlu nasehat dan tak berguna restu orang tua. Peraturan sekolah adalah undang-undang sepihak dan diaanggapnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Guru. Ia berdalih “Guru” adalah pekerjaan sebagai upaya mencari nafkah, tak ubahnya mereka adalah pekerjaan upahan bagi murid lalu apa perlunya “hormat kepada Orang upahan”, dianggapnya nasehat Guru sebagai kicauan burung karena diupah dengan pisang bulanan.
Kebodohan adalah kenikmatan baginya, sebab keharusan belajar adalah perampasan hak dan kebebasan.  Kemerdekaan itu adalah kebebasan, dan tak seorangpun boleh melarang kesenangan orang Syaitan berbisik kepadanya surga dan neraka adalah sudah ditakdirkan oleh Alloh SWT. Lalu kenapa engkau mencari surga padahal tempatmu sudah digaris dineraka, lalu kenapa engkau takut neraka padahal tempatmu sudah digariskan di surga. Pandai benar syaitan memberi bisikan kepada pasukan remajanya, itulah si “Dajjal“ yang menjanjikan surga kepada pengikutnya didunia ini, sehingga tak henti-henti si Dajjal itu berbisik “kenapa di dunia ini harus bersusah-susah, apalagi meronta menangis atau meratap-ratap terhadap masa lalu, tenang sobat, syaetan berseru lihat disana ada sabu – sabu, kau pasti suka, hidup melayang-layang penuh kenikmatan. Tak ada minuman segar “Arak” minumlah syaitan membujuk, bukankah Alloh menjanjikan minuman segar disurga adalah arak juga, maka rela surgamu sekarang juga. Tak sedikit remaja yang terbius bujukan syaitan ini, diikutinnya bisikan hawa nafsunya, dengan tak sabar nafsu adalah kendali syaitan wahai remaja, ingatlah engakau adalah tumpuhan harapan ibu bapakmu kebaikanmu adalah kebanggaan mereka tinggalkan pil-pil syaitan jangan dekati minuman segar Dajjal jahanam yang memabukan itu, sadarlah tak pernah ada syaitan berbaik hati dengan manusia. Kehidupan remaja adalah kehidupan kehidupan yang penuh gelombang badai dab panca roda sehingga banyak remaja yang tidak tahu jati dirinya.
Dengan tampa bimbingan orang tua atau Guru, mustahil remaja ini segera menemukan jati dirinya itu, maka dapat dibukktikan bahwa remaja yang selalu menurut nasehat orang tua serta selalu tunduk dengan bimbingan Guru atau Kyainya pasti akan menjadi Remaja yang Sholih demikian kenyataan yang berlaku.


REMAJA DAN POTENSINYA

Remaja adalah usia peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa sebagaimana dalam srayiat Islam disebut akil baliq, dimana pada saat itu, anak remaja sudah banyak menggunakan alur pikirannya sendiri, dimana pada usia remaja ini terjadi rasa beronta pada terhadap nasehat atau tutur tinular dari orang tua. Memang masa remaja adalah masa demontratif, dimana pada saat itu anak seorang ingin menunjukan upaya dirinya tampak harus bergantung pada orang lain. Orang oleh karena itu potensi usia remaja adalah sangat besar serta masa remaja adalah masa terpanjang sebab diawali ketika seorang menginjak akil balig yaitu usia 15 Tahun sampai menjadi pemuda sedangkan akhir masa muda adalah 40 Tahun, setelah itu baru menjadi orang tua, dengan usia relatif pendek dan tidak potensi lagi. Melihat potensi yang sangat besar ini, maka segala kemungkinan akan terjadi terhadap remaja dan pemuda ini, apapun yang di pompakan kepadanya tumbuh juga apapun yang di tempatkan kepadanya akan menjadi juga . Maka pada usia ini jangan dilewatkan untuk membinanya , memompanya menempatnya dan mengisinya dengan hal – hal yang positif sehingga akan tumbuh remaja ini menjadi orang dewasa yang positif pula , maka oleh karenanya hanya ada dua kemungkinan potensi remaja ini akan terjadi yaitu :  a) Potensi Positif; dan Potensi Negatif
Kedua – duanya adalah akibat dari pengaruh dan pebinaan yang di dapat bagi si remaja itu.

A.   Potensi positif
Remaja adalah bagai ladang yang sangat  subur untuk menanam segala macam potensi dan oleh karena remaja adalah harapan bangsa , negara dan agama tanamkanlah potensi yang baik dan positif . Untuk menanam potensi –potensi yang positif terhadap para remaja, maka terhadap para remaja harus di upayakan : 1) Pengajaran; 2) Pendidikan; 3) Keteladanan
Bahwa keseluruhan tersebut di atas bersifat komutatif, maka satu sama lain saling terkait dan berhungan erat sekali.
a) Pengajaran
Alloh SWT telah mendidik kepada Beliau Rosululloh SAW, ketika Beliau di angkat menjadi seorang Rosul untuk memberi petunjuk kepada jami’alamin ini Beliau dibekali dengan ilmu pengetauhan, walaupun Beliau tidak mampu membaca atau menulis, tetapi kepandaian beliau melebihi yang mampu membaca dan menulis. Dibalik wahyu yang pertama itu dapat kita tarik pengertian bahwa betapa Alloh SWT, mempersiapkan beliau Rosululloh SAW, yang akan menjadi pemimpin dunia ini untuk dibekali dengan ilmu – ilmu pengetahuan , demikian inilah wahyu pertama itu :
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ       ( ا لعلق 1-5 )
Artinya : 
Bacalah, dengan menyebut (asma ) Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, demi Tuhanmu yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara Qalam. Dia menngajarkan manusia apa-apa yang tidak mengetahuinya.

Lihat, betapa indahnya wahhyu pertama itu, Alloh SWT memerintahkan kita untuk membaca, walaupun yang disebut membaca mampu menulis atau tidak mampu menulis, tetapi dibalik perintah membaca adalah suatu perhatian besar bahwa dengan membaca, menulis akan mendapatkan ilmu yang lebih besar, serta dengan membaca jugalah, manusia dapat mengingat-ingat bermacam-macam ilmu, sebab manusia itu lebih mudah membaca yang tersurat dari pada yang tersirat, oleh karenanya ilmu yang dalam tulisan lebih kekal dari pada yang dihafal, sebab generasi berikutnya dapat membaca ilmu tersebut.
          Kemudian dalam ayat yang kedua dari wahyu yang pertama, betapa Alloh SWT membentangkan sederet rahasia ciptaan Alloh yaitu Alloh menyatakan telah menciptakan manusia yang indah ini hanya dari segumpal darah, lalu bagaimana proses kejadian selanjutanya maka itulah Alloh SWT telah mengawali dan pembukaan ilmu kedokteran, rahasia jasmani manusia sehingga dengan kemajuan ilmu ini, sebagai manusia mengerti rahasia rancang bangun manusia itu sendiri. Perlu dimengerti, bahwa disiplin ilmu kedokteran ini dapat menjurus kepada sesuatu yang tidak diridhoi Alloh SWT. Misalnya merubah kelamin, mencangkok kulit babi kekulit manusia atau pengembang biakan secara kloning. Dari cabang ilmu kedokteran juga orang mengetahui penyakit yang diderita seseorang dan mengetahui juga terapi apa yang harus dilakukan dalam pengobatan penyakit orang tua itu.saking percayanya dengan obat, maka timbulah ucapan kalau obat dapat menyambunyikan penyakit. Mereka itulah yang dikatakan Rosuulullohi SAW, sebagai orang-oarang yang tidak percaya dengan ketentuan Alloh SWT. Demikia hadits itu berbunyi:
سيكون فى امتى اقوام يكذبو هن بالقدر  (رواه احمد والحاكم عن ابن عمر فى جواهر اللما عة 80)
Artinya: akan ada segolongan dari umatku orang-orang yang tidak percaya dengan kodhar ketentuan Alloh.

Apa sebab dia tidak percaya dengan qodar dan qodho’ Alloh SWT?
Padahal dia itu lebih pandai dan juga lebih mengerti tentang datang dan perginya penyakit itu?
Sebabnya dia hanya percaya terhadap hal-hal yang sesuai akal pikiranya, itulah yang disebut ahlur ro’yu, yang dipercaya hanya yang masuk diakal. Mereka itu termasuk orang-orang yang bertambah-tambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya, jadilah dia itu semakin jauh  kepada Alloh SWT. Demikia yang dimaksud hadits dibawah ini:
من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله الا بعدا        ( رواه الديلمى)
Artinya: barang bertambah ilmunya, tetapi, tidak bertambah petunjuk (dari Alloh)maka tidak bertambah kepada Alloh kecuali semakin jauh.

Padahal tambahnya petunjuk itu tidak ada jalan kecuali dengan bertambahnya mujahadah kepada Alloh SWT, sebagai mana firman Alloh SWT :
والذين جهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وان الله لمع المحسنين       (العنكبوت 69)
Artinya: dan orang-orang yang bersungguh-sungguhterhadap (ibadah kepada)Ku, maka benar-benar Aku akanmemberikan petunjuk jalan (petunjuk) Ku.

Alloh SWT telah mengariskan bahwa tambahnya petunjuk juga harus melalui kesungguhan mujahadah, berarti ahli mujahadah itu selalu mendapat petunjuk dari Alloh SWT oleh karena itu Imam Al ghozali membuat yurispodensiseperti itu, karena beliau sendiri telah merasakan sendiri, demikian kata bliau:
المجاهدة مفتاح الهداية لامفتاح لها سواها      (احياء علوم الدين    اص 39)
Artinya : mujahadah itu sebagai kunci untuk mendapat petunjuk, tidak ada kunci petunjuk itu kecuali dengan mujahadah.
Ada sebagian orang tidak mau memakai yurisprudensi seperti ini, dia beranggapan itu kan pendapat pribadi? Benar, kenapa Imam Al- Ghozali atau hyang lain berani berkata sesuatu yang bersifat kepastian (nash)?, sebab mereka sudah merasakan sendiri, maka inilah yang disebut dengan “ Musyahadah”.
Tetapi dilain pihak banyak orang percaya denbgan dokter serta pengobatanya, padahal itu kan pendapat pribadi, hanya hasil diagnosa, walaupun melalui pendekatan ini dan itu, begini dan begitu, tetapi nyatanya pengobatan si dokter itu tidak berhasil, dan bahkan lucu, jalan kesembuhan itu malah melalui dari yang bukan dokter.
Jadi kita tahu ahli penyakit jasmani itu mempunyai resep tersediri, bila tidak berhasil, mungkin penyakitnya sudah teramat parah. Demikian juga bahwa penyakit rokani itu mempunyai resep tersendiri, namun bila resep itu tidak berhasil ya kemungkinannya penyakit rokaninya sudah teramat parah, maka mujahadahnya juga harus berdosis tinggi.
Oleh karena itu jelas bahwa antara ilmu dan petunjuk ( hidayah ) itu tidak terpisahkan, demikian diungkapkan dalam syair:
حياة الفتى و الله با العلم والتقى * وان لم يكونا لا اعتبارا لذا ته مسطفى الغلام بين

Artinya: Hidupnya remaja ( pemuda ) itu harus dibarengi ilmu dan taqwa. Apabila kedua hal ini tidak ada pada di remaja ( pemuda ), maka ia tidak Dihitung sebagai remaja ( pemuda ).

b). Pendidikan
Pendidikan adalah yang sangat penting, sebab para remaja ini akan cenderung untuk berbuat sesuatu yang menonjol dari teman yang lain, itulah sifat yang dimiliki, yang selalu mendahulukan emosi dari segala gelombang fikiran.
Usia remaja adalah usia yang potensial, namun bila tanpa adanya pendidikan yang baik, maka potensi itu menjadi negatif, oleh karenanya pendidikan adalah mutlak dipelukan oleh remaja. Berbagai teori untuk mendidik kaum remaja, sebab remaja punya sifat sensitif demonstrat, maka mendidik kaum remaja adalah “gampang-gampang susah”
           Sinyalemen Al Qur’an menyatakan, andai seluruh orang tua sudah tidak mewaspadai anaknya semua, pastilah kejahiliyan yang kedua sudah merata dibumi ini,  demikian natijah dari firman Alloh SWT dalam surat yasin ayat 6 yang artinya :

Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, Karena itu mereka lalai.”

Jadi timbulnya kekafiran yang merajalela di masa dahulu itu adalah akibat kelengahan orang-orang tua mereka, mereka terlalu percaya dengan tindakan kepurapuraan anaknya yang sok anteng dan sok alim itu.
          Luqman Al Hakim, adlah sosok orang tua yang sangat peka terhadap situasi zamannya, selalu dididik anaknya untuk berbuat baik dan sopan santun, demikian wasiat itu diabadkan dalam Al Qur’an:

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia membei pelajaran kepadanya:”Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Alloh, sesungguhnya mempersekutukan (Alloh) adalah benar-benar kedzoliman yang besar. (Q.S. Lukman – 13)

(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Lukman – 16)

“Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S. Lukman – 17)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Lukman – 18)

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Q.S. Lukman – 19)

Luqman hakim sangat peduli untuk mengontrol sholat anaknya ,sebab sholatnya adalah tiang agama .Luqman juga sangat mendorong kepada anaknya untuk berbuat kebajikan walaupun kecil sawi ,hal itu jangan diremehkan sebab Alloh mengethui dan membalasnya, sopan dan santun kepada orang banyak juga diperhatikan sampai cara menghadap ,cara berbicara dan cara berjalanpun sangat diperhatikan. Luqman beranghapan bahwa tingkah laku anaknya adalah cermin hati orang tuanya.
        Masihkah sekarang ini ada orang tua Luqman ? adakah sekarang ini orang tua yang berlesan mutira bagai luqman ?atau masihkah orang tua disaat sekrang ini yang masih peduli terhadap tingkah laku anaknya, maka jangan salahkan anaknya bila dicengkeram pil syetan atau perilaku syetan .Sebab siapa yang tidak perduli kepada anknya ,mka syetan yang akan memperdulikannya.     
Memang cara boleh berbeda ,tetapi tujuan sama yaitu mendidik anak supaya menjadi anak yang baik ,pemuda harapan orang tua .Inilah cara lain yang di tempuh Nabiyulloh Ibrahim dalam mendidik anaknya
    
Artinya ; Maka ketika anak sampai ( pada umurnya ) berusaha bersama-sama ,Ibrahim berkata ;”hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu,maka fikirkanlah apa pendapatmu” ! Ia menjawab ; “Hai Bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu ,insya Allah kamu akan mendapat  itu termasuk orang-orang yang sabar . الصا فات 102

c) Bimbingan
Setelah pengajaran dan pendidikan dirasa berhasil dan cuklupmaka usaha untuk menjadikan remaja yang baik masih harus di berikan kepadanya bimbingan ,sebab semua yang di alami remaja dalam kehidupan ini adalah sebagai alam baru, maka baginya sangat sangat memerlukan bimbingan.
Bimbingan arahnya ,bertujuan agar anak menjadi orang yang sopan dan berakhlakq mulia (Akhlaq al-karimah sesuai bimbingan agama), sebab sekarang ini banyak orang sudah tidak lagi dapat membadakan antara akhlaq dan etika .        

d) Keteladanan
Dalam membina umat ini Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam selalu memberikan keteladanan dalam seluruh aspek hidup, dalam berumah tangga Rosululloh SAW menjadi suami yang teramat baik, dalam kehidupan sebagai bapak, Beliau menjadi bapak yang tidak ada kekurangannya, hidup dalam bermasyarakat Beliau pun sangat baik sebab lawan dan kawan dianggap sama. Kawan sakit Beliau menjenguk, demikian juga lawan sedang sakit, Beliau pun menjenguknya pula, hati Beliau tak pernah luka, walau kata kasar dilontarkan kepadanya.
Jadilah remaja atau pemuda yang tahu jati dirinya, jangan hanya tahu jati diri orang tuanya, shingga mereka puas hanya dengan “aku keturunan si anau”, pemuda yang demikian ini adalah pemuda atau remaja yang hancur masa depannya.
          Jadi keberhasilan seorang remaja ialah remaja yang mau berusaha mencari kemuliaan sendiri dan tidak berdasarkan dengan kemuliaan keturunannya, walaupun kemuliaan keturunan itu juga sangat mempengaruhi kemuliaan dirinya, namun jadikanlah kemuliaan keturunan itu sebagai cambuk bagi dirinya untuk membangun kemuliaan yang baru.
Ingatlah wahai remaja, bahwa membangun kembali dari bangunan yang sudah roboh itu lebih berat dari pada membangun bangunan yang lebih baru, sebab menghilangkan reruntuhan dahulu. Demikian juga keadaannya, keturunan yang baik yang sudah ternoda di masyarakat, maka apabila dibangun kembali, ia harus mencari dan membangun kepercayaan masyarakat itu dulu, baru membangun kemulian yang baru diatas kemuliaan yang lama itu.
Jadi seorang akan mendapat memuliaan dunia akhirat itu karena mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam mencapi hidayah dari Allah SWT.

B.   POTENSI NEGATIF.
Remaja sangat-sangat berpotensi kearah negatif, manakala remaja itu diarahkan di dalam hal-hal yang negatifmaka otak remaja itu selalu berfikir yang negatif. Di atas kami sebutkan remaja bagaikan ladang yang subur untuk menanam biji apapun, namun ingat, biji kesholehan sukar untuk tumbuh sebab penykitnya banyak sekali, berbeda dengan biji ganja, bila ditanamkan pada remaja pasti akan tumbuh dengan subur,saking suburnya ganja itu sampai ladangnya (remaja) itu mati.
Untuk mencegah potensi negatif ini, maka remaja harus selalu memperhatikan dalam bidang, 1) pergaulan; 2) kebebasan, dan 3) lingkungan.

a. Pergaulan.
Pergaulan adalah guru diluar rumah dan guru di luar almamater, jadi pergaulan sangat mudah membentuk watak remaja.pergaulan yang baik akan membina watak yang baikpula bagi remaja, namun pergaulan yang salah juga pasti akan membina watak yang salah pula bagi remaja, oleh karenanya orang tua harus sangat mengarahkan dan mengendalikan pergaulan anak remajanya, sebab sekali sudah di bentuk watak yang salah oleh pergaulan ,seumur hidup hampir sukar untuk di kemblikan ,untuk di luruskan sesuai tujuan orang tuanya.
Bergaul tidak dengan orang baik-baik,sangat di larang dalam Al-qur’an yaitu;

Ÿ
Artinya ; Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzolim yang menyebabkan kamu di sentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain dari Alloh, kemudian kamu tidak akan di beri pertolongan. (Q.S. Hud – 113)

Dalam ayat ini disebutkan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang dzolim, artinya bahwa kamu sekali-kali jangan berteman dengan akrab dengan mereka sehingga kamu membiarkan tingkah laku mereka dalam kedzoliman .Sehingga setelah kamu  meembiarkan kedzoliman mereka, kamu pasti cenderung untuk mengikutinya, setelah kamu  mengikutinya, pasti tidak ada orang yang dapat menolong untuk mengembalikan kamu kejalan  yang lurus lagi, kecuali Alloh SWT, atau yang disebut “Mujahadah Miftakhul Hidayah”.
Jadi pergaulan yang salah sangat fatal, sehingga dengan kesalahan bergaul ini, Alloh mengancamnya akan disentuhkan kedalam neraka, Alloh memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang suka bergaul dengan musuh Alloh SWT yaitu orang kafir.
Kenapa bergaul dengan orang dzolim, orang kafir dan orang-orang jahat lainnya (seperti morfinis, ganjais, sabu-sabu dan minuman terlaranglainnya) sebab orang baik-baik akan mudah tertular dengan kejahatan, atau jahat itu akan mudah menular kepada orang baik, sebagaimana syair menerangkan :
واحذر مصا حبة اللئيم فا نه * يعد ى كما  يعد ى الصحيح الاجرب
حيا ة الحيوان الكبرى42

Artinya : Dan takutlah untuk berteman dengan orang-orang yang rendah pekertinya, sebab kejelekannya itu mudah menular seperti menularnya kudis terhadap kulit yang sehat.

Takutlah wahai remaja, jangan sekali-kali kamu berteman dengan orang-orang rusak masa depannya, jangan kamu berdalih untuk memperbaiki temanmu itu, jangan kamu berharap kamu sebagai penenangnya.

b. kebebasan.        
Kebebasan hak semua manusia dan keingingan semua makluk Alloh SWT namun Alloh tidak pernah memberi kebebasan kepada hamba – hambanya kecuali kepada iblis dan semua anak – anaknya. Jadi selama kamu merasa sebagai manusia, selamanya kamu tidak akan mendapat kebebasan itu. Sebab kebebasan-kebebasan manusia , masih terbatas pula dengan norma social, susila, dan agama. Kebebasan adalah surga dalam hidup tapi berakibat neraka dalam hidup juga. Sebab orang yang bergaul dengan bebas ia diancam oleh AID / HIV. Orang yang berbicara bebas ia diancam menjadi preman, orang berbuat dengan bebas akan diancam dengan kejahatan, demikian seterusnya. Melihat kenyataan ini bahwa suatu kebebasan pasti berakibat dengan kejahatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap pengendalian dan keterbatasan dengan hukum akan berakibat kebahagiaan. Kebebasan yang sangat membahayakan kaum remaja ialah kebebasan bergaul, sebagaimana telah kami ungkap pada sub pembahasan sebelumnya. Dan tak kalah bahayanya lagi ialah kebebasan remaja dalam berbicara sebab dengan kebebasan berbicara ini cenderung si remaja menjadi tidak tahu apakah omonganya itu merusak aqidah atau tidak. Misalnya diera serba modern ini, orang – orang cenderung untuk berkata yang modern dan bertindak modern, mereka menyebut “Ya Alloh”  adalah kuno dan tidak bahasa gaul, lalu dimodernkan menjadi ‘’Ya ampun’’ sebagai sebutan orang – orang modern baik si Islam atau si non Islam, mereka menyebut sama. Yang seperti ini termasuk orang yang melawan perintah Alloh SWT, sebagaimana dalam Al–Qur’an Surat Al-A’roof ayat 180  :
  .  
Artinya : Alloh mempunyai As-ma-ul khusna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut As-ma-ul itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Telitilah ! bahwa pada arti ayat tersebut dinyatakan bahwa “tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut asma-asma Nya.”. Kelihatanya sepele orang menyebut “Ya Alloh” diganti dengan “Ya ampun”, dia mengira Ya Ampun dari kata Yang Maha pengampun, lalu kenapa dia tidak panggil “Ya Ghofur”, itulah yang disebut “orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-namaNya”. Orang tersebut diperintahkan untuk ditinggal oleh Rosulullah SAW. Yang artinya jangan engkau anggap dia masih golonganmu, tinggallah . Dalam penutup Ayat Allh SWT. Juga mengancam ”nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka perbuat”. Ancaman ini berlaku karena kemarahan Alloh SWT kepada orang yang melecehkan nama-Nya. Kemungkinan kejadian diatas inilah yang dimaksud dari hadits Rosulullah dibawah :
سيكون فتن يصبح الرجل فيها مؤمنا ويمسى كافرا الا من احيا ه الله بالعلم
رواه ابن ماجة والطبرانى عن ابى اما مة الجواهراللماعة    59
Artinya: Akan terjadi fitnah (pada waktu) pagi seorang laki-laki pada waktu itu masih mukmin, sore hari (sudah) kafir, kecuali orang yang dihidupkan oleh Alloh dengan ilmu.                      
Selain fitnah diatas, juga masih banyak fitnah-fitnah lagi, misalnya orang-orang sekarang banyak yang bicaranya sudah iman kepada obat, mereka berkeyakinan bahwa yang memberikan kesembuhan adalah obat yang diminum, bukan Alloh SWT.

c) Lingkungan
          Lingkungan atau milliu adalah guru ketiga bagi remaja, dan lingkungan ini sangat potensi untuk membentuk karakter remaja. Banyak sekali remaja-remaja yang baik dibentuk oleh lingkungan yang baik, seperti lingkungan pesantren, lingkungan madrasah, dan sebaginya namun tak jarang juga remaja-remaja yang masa depannya hancur juga karena lingkungan.
Demikian juga pekerjaan juga sangat menentukan watak karyawan itu, karena pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan secara rutin setiap hari, maka tingkah lakunya terbentuk sendiri tanpa disadari. Misalnya orang yang bekerja di ricemilling, akan merubah menjadi lantang dan bernada tinggi demikian juga tentara, juga merubah nada suara dan merubah watak menjadi pemberani dan seterusnya.
          Orang-orang kecil akan berubah wataknya menjadi penganut bagi orang-orang besar, apabila yang kecil itu sebagai pekerja orang-orang kaya atau orang-orang besar tadi. Artinya orang-orang kecil selalu akan memusuhi orang besar, apabila orang besar itu tidak ada manfaat baginya, setelah ia bergantung kepada orang-orang kaya, maka orang-orang itu akan memihak si kaya itu, demikian mudahnya watak seseorang menjadi berubah karena harta. Setelah orang-orang kecil dapat dikuasai orang-orang besar karena hartanya, maka kemudian orang-orang kecil atau miskin akan berubah mentalnya secara keseluruhan, termasuk mental agamanya demi pekerjaan itu.

SHOLAWAT  WAHIDIYAH
OBAT PENANGKAL KENAKALAN REMAJA

Sebagaimana kita ketahui bahwa Sholawat adalah seluruhnya bermuara kepada Rosululloh. maka seluruh Sholawat rasanya indah . Maka orang bijak berkata , Sholawat itu bagai  “gegaman“ yang seluruhnya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan situasinya.
Bila anda ingin cepat kaya misalnya, ya bacalah Sholawat Nariyah sesuai dengan resepnya, yaitu satu majlis sebanyak 4444 kali, tapi bila anda sedang kena musibah ancaman bahaya, maka bacalah  Sholawat Munjiyat  sebanyak 1313 kali dalam satu majlis, namun bila adik-adik remaja ingin cerdas dan pintar, bacalah Sholawat Fatikh sebanyak 333 Kali dalam satu majlis.  
          Oleh karenanya, bila para remaja mendapat problem rohani yang berat, misalnya artinya, Dalam sebuah Hadits Kudsi Rosululloh SAW bersabda, yang artinya : barang siapa menyebut asmaku dengan membaca sholwat berarti orang itu telah berdzikir kepada ALLAH, dan barang siapa mencintaiku berarti ia telah mencintaiAllh dan orang-orang membaca sholawat kepadaku berarti telah mengucap dzikir kapada Alloh .

Rosuulillaahi SAW bersabda:
عن انس ابن مالك رصى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم صلوا علي فإن الصلاة علي كفارة لكم وزاكة ومن صلى علي مرة صلى الله عليه عشرا. رواه عاصم
Artinya: Dari Anas Bin Malik RA. Ia berkata: Rosuulillaahi SAW bersabda: “hendaklah kalian semua membaca Sholawat kepadaku, sesungguhnya Sholawat kepadaku sebagai penebus dosa-dosamu dan sebagai pembersih bagi dirinya, maka barang siapa membaca sholawat kepadaku 1 kali, Alloh SWT membalasnya 10 kali.

Dengan membaca Sholawat Wahidiyah Alhamdulillah dikaruniai hati yang tentram dan jiwa yang tenang hal juga disebabkan redaksi dan tata cara mengamalkan Sholawat Wahidiyah berbeda dengan yang lain, yaitu:
1.    cara membaca Sholawat Wahidiyah itu harus dengan bermujahadah.
2.    dalam bermujahadah orang yang membaca Sholawat (utamanya Sholawat Wahidiyah ) akan lebih muda merasa dihadapan (istikhdhor) Rosuulillaahi SAW .
3.    dengan membaca secara mujahadah, harapan untuk meminta syfa’at kepada Beliau itu lebih dekat dan bersungguh-sungguh.
4.    lagu Sholawat Wahidiyah selalu khas dan tidak boleh dirobah-roba, sebab dengan lagu merintih-rintih seperti lazimya lagu Sholawat Wahidiyah itu, maka suasana akan mudah hening.
5.    dalam membaca Sholawat Wahidiyah dianjurkan supaya menangis, sebab menangis adalah tanda-tanda orang yang lunak hatinya.
6.    Sholawat Wahidiyah adalah Sholawat yang penuh denga do’a-do’a, dimana do’a-do’a tersebut telah memenuhi kreteria do’a yang diajarkan oleh Rosuulillaahi SAW.
7.    orang yang bermujahadah Sholawat Wahidiyah kelak akan digolongkan orang yang baik-baik (Alabror) sebab dalam do’a-do’a Sholawat Wahidiyah  selalu berdo’a untuk jagad raya ini (jami’al ‘alamin).
8.    orang yang mengamalkan Sholawat Wahidiyah adalah termasuk orang yang ikut mengemban misi Rosuulillaahi SAW . sebab bersifatan rohmatan lil ’alamin.
9.    Adapu Sholawat Wahidiyah itu rohmatan lil ‘alamin ialah Sholawat Wahidiyah dapat diamalkan semua manusia tanpa pandang bulu, baik muslim atau non muslim.
10. Amalan Sholawat Wahidiyah itu ringan bagi setiap orang, tapi besar dalam kegunaan, berbeda dengan Sholawat lain yang misalnya harus berpuasa sekian lama misalnya.

Dengan bedasarkan seperti yang lain uraikan di atas, maka dapat difahami bahwa orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam membaca Sholawat, seperti Sholawat Wahidiyah, maka Alloh juga bersungguh-sungguh (artinya dengan cepat-cepat) mengampuni dosa-dosanya, membersikan jiwanya dari kotoran-kotoranyang berhawa syetan, mengubah perilaku syetan menjadi prilaku yang diridloi Alloh dan oleh karena dia dalam tangungan Alloh, maka Alloh akan membimbing menjaga kebaikan orang itu, sebab orang itu sudah di di cintai Alloh akibat dia mencintai Rosululloh SAW. Sebab barang siapa mencintai kekasih, maka ia akan dicintai yang punya kekasih itu.

0 komentar:

Posting Komentar